KASUS

 IKLAN OBAT

Buka mata dan anda akan melihat bahwa persaingan semakin ketat. Produk inovatif anda tidak akan bertahan lama di puncak pasar, para peniru dengan segera akan mencontek desain anda dan membuat produk serupa. Para pencontek terkutuk itu cukup menjual produk yang mirip, dan anda mulai kehilangan pelanggan. Lebih horor lagi kalau ada kompetitor yang berhasil menciptakan produk yang lebih murah atau lebih berkualitas, tinggal menunggu waktu sebelum anda kesepian dan ditinggalkan.
Solusi Basbang
Supaya tidak ditinggalkan? Anak kemarin sore juga tahu harus gimana. Anda harus terus berinovasi, meneliti dan berevolusi agar kita selalu mampu mengikuti perkembangan jaman.

Sayangnya, untuk terus berkembang itu perlu riset terus menerus dan segala macam hal yang perlu biaya, tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Tak ada ruginya bila kita melirik cara yang lebih mudah.
Solusi Asik
Ubahlah pelanggan anda jadi konsumen setia. Jadi, meski kompetitor menebar produk yang lebih murah ataupun lebih baik kualitasnya, pelanggan akan tetap akan setia pada produk anda. Mungkinkah? Kenapa tidak!?

Belajar dari Para Pemuka Agama
Mari kita perhatikan para Pemuka Agama. Pemuka dari agama manapun, bahkan dari agama yang paling buas, barbar, dan hewani, selalu saja mampu membuat umatnya setia dan yakin seyakin-yakinnya bahwa agamanya adalah yang paling baik. Apakah resep rahasia mereka?

Setidaknya ada dua cara, dan keduanya mulai ditiru oleh para top marketer di Indonesia, yaitu menanamkan fanatisme dan menumbuhkembangkan rasa takut berbeda.
Fanatisme
Ini bisa ditanamkan dengan cara membusuk-busukkan kompetitor. Selalu yakinkan pelanggan anda bahwa semua kompetitor anda sangat busuk. Produk mereka berbahaya dan tak pantas dilirik. Usahakan mereka takut mencoba yang lain, selalu yakinkan bahwa coba-coba yang lain itu adalah dosa besar! Contoh:


  • Minyak gosok CapBurung yang menampilkan nenek bawel berpesan “Buwat anak kok coba-coba!!“. Ini bertujuan membuat orang tua merasa bersalah jika mencoba merek lain selain CapBurung.
  • Produk Tolak Angin secara halus membuat orang berpikir bahwa yang berani coba produk lain berarti tidak pintar, dengan cewe seksi yang mengulang-ulang pesan “Orang pintar minum Tolak Angin
  • Antangin JRG punya cara agak kasar. Dengan eksplisit, Siapaitunamanya selalu berpesan bahwa “… yang lain HOEK!“. Dengan ini diharapkan konsumen percaya bahwa produk lain cuma bisa bikin muntah.
Anti Perbedaan,
Bisa diawali dengan menanamkan rasa takut berbeda. Yakinkan mereka bahwa menjadi berbeda itu adalah dosa kesalahan besar yang tak terampuni.
Simp*ti sudah melancarkan tips ini, dengan tokoh Siapaitunamanya yang cari mati ketika jadi satu-satunya kuning di lautan merah, atau pingsan kena pukul ketika berjoget tak sesuai irama mayoritas. Iklan diakhiri dengan “sekian puluh juta orang tak mungkin salah pilih, ngapain beda?. Diharapkan konsumen akan meyakini bahwa pilihan orang banyak pasti benar, berani beda berarti cari masalah.
Kombinasikan agar lebih ampuh
Belum lama ini P*pIce menerapkan kedua tips tersebut secara simultan. Dengan gambaran tiga anak polos yang tiba-tiba pakaiannya berubah jadi unik setelah nyeruput segelas minuman, lalu muncul tiga anak lain yang sekonyong-konyong menghujat mereka sebagai CUPU gara-gara minuman yang disruput bukan produk P*pIce. Sasaran iklan “Yang lain CUPU!” ini adalah membuat anak-anak jadi takut dibilang cupu, sekaligus menghindari produk lain karena akan membuat mereka menjadi seekor cupu.
Intensif dan Repetitif
Seperti yang dilakukan para pemuka agama. Usaha-usaha cuci otak diatas memang harus dilakukan secara intensif dan repetitif. Ulangi terus menerus dalam berbagai dakwah/iklan, kalau perlu dua puluh empat jam nonstop.
Anak-anak Sasaran Yang Empuk
Sebaiknya memang mentarget anak kecil, selain umur mereka masih lama, daya pikir mereka juga masih lemah dan mudah diprogram, dan kalau program itu sukses, kemungkinan permanen lebih besar, dan saat mereka tua nanti program anda akan mereka wariskan pada anak cucu mereka.
Pengacara dan Preman Gratis
Bila anda berhasil, maka konsumen akan menjadi sangat fanatik pada produk anda, bahkan meski produk anda itu busuk, tetap saja mereka akan setia. Tak perlu takut pada kompetitor karena toh pelanggan anda takut mencoba produk lain. Lagi pula, mereka yakin bahwa produk lain itu pasti busuk. Bahkan, bila suatu ketika ada pihak sok tahu yang berani mengkritisi kualitas produk anda, konsumen anda akan segera angkat bicara dan angkat senjata untuk membela nama baik produk anda. Asik kan?
Setelah menerapkan cara ampuh tersebut, anda bisa mulai potong itu budget bagian R&D yang kerjanya hanya buang-buang duit. Kalau perlu malah bubarkan saja mereka sekalian. Kenapa harus bersusahpayah berkembang kalau bisa membodohi konsumen dan membuat mereka tetap setia? Betuuul?
Btw, kalau anda tau link terkait yg lain, share aja, mungkin nanti saya sangkutkan. Sepi tuh tulisan kalo ga ngelink ke orang lain.

Komentar