SNIPER DUNIA KESEHATAN


Sniper  Dunia Kesehatan di Indonesia
       Bagaimana dengan masalah kesehatan di Indonesia? Indonesia semakin menunjukkan perkembangan di dunia kesehatan baik pemerintah maupun masyarakat semakin memperhatikan kesehatan yang dialaminya. Salah satu wujud perhatian pemerintah kepada masyarakat adalah dengan pemberian bantuan asuransi kesehatan masyarakat miskin (askeskin) kepada masyarakat miskin. Masyarakat yang mempunyai kartu askeskin bias berobat ke puskesmas dengan tanpa biaya atau rumah sakit dengan pengurangan biaya. Untuk sekarang ini, masyarakat yang merasa sakit-sakit sedikit seperti batuk, flu, dan keadaan yang dirasa tidak enak dapat dating ke puskesmas atau rumah sakit untuk memeriksakan keadaannya. Tetapi apa yang terjadi? Fenomena anggapan para petugas atau pekerja di puskesmas/rumah sakit menganggap remeh rterhadaop para pengguna askeskin tersebut. Untuk berobat dipersulit prosesnya. Penempatan di rumah sakit yang kelas III untuk rawat inap dan pengobatan yang tuidak maksimal untuk rawat jalan, yang seharusnya diberikan pemeriksaan rotgen, fisik, laboratorium, dll. Untuk masyarakat askeskin hanya dilakukan satu pemeriksaan sehingga pengobatannya tidak maksimal.
          Sebenarnya pemerintah sudah menganggarkan,??? berapa persen dari APBN? Untuk kepentingan kesehatan masyarakatnya. Sehingga sekarang yang harus diperbaiki adalah mental dari para pekerja di rumah sakit itu sendiri. Dengan diadakan seminar-seminar, worksop, untuk pemberitahuan bagaimana pelayanan kepada masyarakat, tidak boleh membeda-bedakan antara pasien, dan pemberitahuan bagaimana standar pelayanan prima yang harus diberikan.
          Di rumah sakitnya sendiri sekarang sudah ada pendokumentasian hasil pemeriksaan pasien yang kita kenal dengan rekam medis.  “Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium, diagnosis segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat” (Depkes RI, 1997). Kalau diartikan secara dangkal , rekam medis seakan-akan hanya merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalu dikaji lebih dalam rekam medis mempunyai makna yang lebih luas daripada hanya catatan biasa, karena didalam catatan tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit.
          Dari rekam medis pasien dapat melihat hasil pemeriksaan dan operkembangan penyakitnya karena isi dari rekam medis adalah milik pasien dan berkas rekam medis secara fisik adalah milik rumah sakit. Sehingga pasien berhak melihat isi dari keseluruhan dokumen rekam medisnya. Tetapi dengan catatan hanya pasien yang boleh selain itu harus dengan seijin pasien walaupun keluarga terdekat pasien missal suaminya. Karena pernah terjadi suatu peristiwa di rumah sakit X di Riau, seorang suami melihat isis rekam medis istrinya karena diperbolehkan oleh petugas. Setelah mengetahui penyakit istrinya, seorang suami tersebut meminta cerai. Akhirnya si istri menuntut kepada pihak rumah sakit sampai ketingkat pengadilan. Rekam medis mungkin dianggap barang sepele. Dimana disitu merupakan suatu yang sangat rahasia. Pengisian datanya harus diperhatikan, tidak asal-asalan karena dengan rekam medis berarti menunjukkan identifikasi pasien.
          Apa yang terjadi sekarang? Masih banyak petugas rekam medis di instansi-instansi rumah sakit masih lulusan SMA/ D3/ S1 tetapi dari profesi lain dimana petugas tersebut belum begitu tahu tentang rekam medis dan bagaimana arti pentingnya? Sehingga rekam medis disuatu rumah sakit masih hancur-hancuran belum ada map yang melindungi lembar-lembar pada berkas rekam medis, kertasnya masih buram. Penyimpanan rekam medis masih diikat menggunakan tali rafia. Inilah salah satu potret rekam medis di instansi rumah sakit di Indonesia. Masih perlu banyak perbaikan untuk masalah kesehatan di Indonesia.
         

Komentar

St.Sati mengatakan…
Mantaap Pak Arief..., artikel yg jitu...seperti sniper, Bravo Hukes.